Minggu, 07 November 2010

Sejarah Peradaban Islam

Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq
Bentuk peradaban yang paling besar dan luar biasa merupakan suatu kerja besar yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shidiq adalah penghimpunan Al-Quran. Abu Bakar Ash-Shidiq memerintahkan pada Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran dari pelepah kurma, kulit binatang, dan dari hafalan kaum muslimin. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk menjaga kelestarian Al-Quran setelah syahidnya beberapa orang penghafal Al-Quran pada perang Yamamah. Umar lah yang mengusulkan pertama kali penghimpunan Al-Quran ini. Sejak itulah Al-Quran dikumpulkan dalam satu mushaf. Inilah untuk pertama kalinya Al-Quran dihimpun. Selain itu, peradaban islam yang terjadi pada praktik pemerintahan Abu Bakar terbagi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
a)Dalam bidang pranata social ekonomi adalah mewujudkan keadilan dan kesejahteraan social rakyat. Untuk kemaslahatan rakyat ini, ia mengelola zakat, infak, dan sedekan yang berasal dari kaum muslimin, ghanimah harta rampasan perang dan jizyah dari warga negara non-muslim sebagai sumber pendapatan.
Penghasilan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapat negara ini dibagikan untuk kesejahteraan para tentara, gaji para pegawai negara, dan kepada rakyat yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan Al-Quran.
b)Praktik pemerintahan khalifah Abu Bakar terpenting lainnya adalah suksesi kepemimpinan atas inisiatifnya sendiri dengan menunjuk Umar bin Khaththab. Faktor utama Abu Bakar memilih Umar bin khaththab, dikhawatirkan terulang kembali peristiwa yang sangat menegangkan di Tsaqifah Bani Saidah yang nyaris menyulut umat islam kejurang perpecahan, bila tidak menunjuk seseorang yang akan menggantikannya. Jadi, dengan jalan penunjukan itu, ia ingin kepastian yang akan menggantikannya sehingga hala-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi menimpa umat islam. Artinya, dari segi politik dan pertahanan keamanan, Abu Bakar menghendaki adanya stabilitas politik dan keamanan bila pergantian pimpinan tiba saatnya. Mengapa pilihannya jatuh kepada umar? Karena menurut pendapatnya, Umar adalah sahabat senior yang mampu dan bijaksana memimpin negara. Lagi pula, Umar disegani oleh rakyat dan mempunyai sifat-sifat terpuji. Penunjukan itu terjadi ketika Abu Bakar mendadak jatuh sakit pada tahun ketiga masa jabatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar